Rabu, 23 November 2011

Harusnya, Ini Final Madrid


Saya sudah sangat menrima kenyataan bahwa, Minggu dini hari, 29 Mei adalah laga finalLiga Champion yang mempertemukan FC Barcelona dan Manchester United. Tapi olok-olok teman dan euforia berlebihan dari teman-teman fans MU khususnya Barca membuat saya ingin menulis.

Bagi saya, final Champion besok harusnya milik Real Madrid. Terlepas bahwa saya
pengagum Jose Mourinho, Sang Spesial One, penampilan Madrid bagi saya tak meragukan
untuk laga final. Tapi, seperti yang dikatakan Mourinho, wasit terlalu menguntungkan Barca
saat kedua tim bersua di semifinal 26 April dan 4 Mei lalu.

Siapa pencinta Madrid yang bisa melupakan sandiwara Danny Alves, si Brasil yang
sepertinya lulus casting beberapa kali untuk main sinetron. Tanpa harus merintih
sedikitpun lantaran Pepe yang tak 'menyentuh' nya, ia mala mengerang, berguling-guling.
Dan sungguh luar biasa wasit yang memimpin pertandingan yang sejak awal sangat
mengagumi si manusia setengah dewa, Lionel Messi, Wolfgang Stark, tanpa berpikir
panjang mengeluarkan kartu merah. Pertandingan yang awalnya imbang, meski Madrid
lebih tertekan karena strategi Mourinho, menjadi berubah. Itulah awal petaka bagi Madrid
yang akhirnya harus kalah 0-2.

Di pertemuan kedua di Camp Nou, Madrid berangkat dengan tekad ingin membalas
kekalahan. Meski sedikit merendah lantaran sang arsitek jenius yang mengantarkan FC
Porto dan Inter Milan mencatatkan namanya dalam sejarah liga champion , tak bisa duduk
di kursinya sebagai pelatih, tapi, Madrid memperlihatkan kelasnya sebagai klub terbaik se
jagad. Namun, lagi-lagi berjuta-juta mata fans madrid yang menyaksikan laga ini harus
harus kecewa. Konsfirasi untuk menjatuhkan Los Galacticos kembali terlihat.

''Kami tahu kalau kami bisa mengalahkan Barca. Namun tampaknya wasit tak
menginginkannya. Siapapun yang mengerti sepakbola pasti merasakan kalau Barcelona
mendapatkan perlakuan sitimewa.'' Begitu kata Cristian Ronaldo

Wasit pada pertandingan leg kedua, Frank De Bleeckere menganulir gol yang dibuat
penyerang Madrid Gonzalo Higuain tak lama setelah pertandingan babak kedua dimulai.
Wasit beralasan, sebelum gol terjadi, telah ada pelanggaran yang dilakukan Ronaldo kepada
pemain Barca, Javier Mascherano.

"Gol Higuain itu sangat bagus. Yang terjadi adalah saya didorong (Gerard) Pique dan
terjatuh ke arah Mascherano. Terus terang, saya tak melihat kalau Barcelona lebih bagus
dari kami. Mereka sama seperti kami, hanya saja mereka punya wasit di sisinya,” kata
Ronaldo saat itu.

Andai gol itu disahkan, ceritanya bisa lain. Tapi sekali lagi, mungkin sudah terlalu banyak trofi Liga Champions Madrid sehingga butuh konsfirasi untuk menghentikannya. Atau bisa jadi, banyak pihak yang tak senang Mourinho mempersembahkan tiga gelar juara Liga Champions untuk tiga klub berbeda.

Andai hanya Ronaldo yang mengeritik, saya bisa paham. Atau hanya bos Madrid dan Mourinho saja yang tak puas dan melontarkan sindirikan pedas, saya bisa mengerti. Tapi kalau Manajer Manchester United (MU) Alex Ferguson pun melontarkan kritikan, lain cerita. Alex Ferguson ternyata juga menyayangkan semifinal Liga Champions antara Barcelona dan Real Madrid yang penuh kontroversi.

"Saya pikir mereka jelas merupakan tim terbaik saat ini. Itu tak perlu diragukan. Tipe sepakbola yang mereka mainkan fantastis. Merupakan kesenangan melihat Barca bermain dan saya pikir, partai semifinal mereka patut disayangkan. Mereka (Barcelona) mengharapkan lebih dari itu," tutur Ferguson yang dikutip media.

Jadi, saya pikir final besok memang harusnya milik Madrid dan kami para pendukungnya. Dan saya yakin bahwa andai konsfirasi yang selalu berlindung di balik tameng "final ideal" itu bisa dikalahkan (meski amat sulit sebab Tuhan juga memberi restu) final Champion tahun ini akan jauh lebih meriah di banding yang sekarang. Hidup Madrid dan Mourinho!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! ( Makassar, Jumat sore, 27 Mei saat cemburu melihat euforia kegembiraan fans Barca-MU di Makassar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan kritikan Anda di blog dan tulisan saya