Rabu, 28 Januari 2009

Bacaan Jurnalistik Investigasi

Metoda Mendapatkan Informasi
A. Observasi langsung: kitalah saksi matanya
B. Dokumen: sumber tertulis mengungkapkan atau menjelaskan
C. Wawancara: orang-orang menceritakan apa yang terjadi

A. Observasi langsung
-Observasi langsung adalah salah satu cara teknik paling powerful yang dimiliki jurnalis
-Deskripsi adalah elemen penting dari cerita
-Misalnya, deskripsi mengenai anak-anak yang kelaparan, gedung yang roboh, atau pasar yang sepi setelah direnovasi
-Kadang deskripsi lebih penting daripada pernyataan resmi

Kelebihan observasi langsung:
-Dengan observasi langsung, reporter tidak tergantung pada sumber kedua
-Observasi langsung bisa dimanfaatkan untuk memverifikasi atau menekankan informasi lainnya
-Membuat tulisan menjadi lebih hidup
-Observasi langsung tidak bisa dibantah atau ditutuptutupi

B. Mencari dokumen

(1) Primary source documents. Dokumen sumber pertama atau utama memberikan bukti-bukti yang terbaik dan paling bisa diandalkan misalnya:
-Dokumen resmi perusahaan, termasuk laporan keuangan tahunan
-Laporan perusahaan publik
*Laporan tahunan perusahaan
*Brosur-brosur public relation perusahaan
*Catatan kesehatan
*Catatan kepolisian atau pengadilan
*Catatan personal, seperti surat, ID, akte kelahiran atau kematian

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-Sering dokumen saja tidak cukup. Jurnalis yang tidak paham mengenai laporan keuangan membutuhkan ahli keuangan untuk menginterpretasikan dokumen itu
-Kadang datanya sudah lama dan harus diperbaharui dengan meminta versi terbaru
-Laporan keuangan dan laporan perusahaan lainnya bernilai untuk riset dan wawancara lanjutan
-Ketika seseorang datang kepada Anda meminta nasihat, kemungkinan besar ia ingin ada informasi yang dikeluarkan

(2) Secondary sources. Sumber kedua ini bukanlah sumber orisinal, misalnya:
-Surat kabar, buku, majalah, terbitan berkala.
-Sumber kedua ini perlu diverifikasi dengan liputan lanjutan
-Pertama kali reporter harus memeriksa kliping dari medianya tentang pokok bahasan yang diinvestigasi

(3) Advance database analysis
-Misalnya data catatan kesehatan tetapi tanpa nama pasien. Dokumen ini perlu dianalisis berapa banyak perempuan yang melahirkan normal dan operasi Caesarien. Terbukti, misalnya, perempuan dengan asuransi lebih banyak yang melahirkan melalui bedah Caesarien daripada perempuan tanpa tanggungan asuransi

C. Teknik wawancara
-Biasanya wawancara one-on-one, bukan di jumpa pers atau bersama jurnalis lainnya
-Ingat, misi wawancara bagi reporter yang ingin membuat laporan mendalam berbeda dengan misi wawancara reporter yang ingin membuat berita untuk terbit besok hari
-Tujuannya adalah mendapatkan bahan yang menjelaskan satu keadaan, mengungkapkan hal baru atau menyusun narasi
-Confrontation interview: memverifikasi dan mengonfirmasi
-Tips untuk confrontation interview:

*Sebelum mulai, putuskan apa yang ingin Anda dapatkan melalui wawancara itu.
*Buatlah daftarnya lebih dulu, beberapa pertanyaan sulit, dan coba tanyakan ke teman Anda sebagai latihannya
*Mengatur wawancara. Kadang perlu menyampaikan sedikit tujuan Anda mewawancara nara sumber asal tidak terlalu banyak informasi yang Anda sampaikan. Kalimat ini akan membantu: “Saya sedang membuat riset tentang topik ini.” Atau: “Saya sedang menuliskan sebuah laporan, tetapi tidak lengkap jika tanpa memasukkan informasi dan pandangan dari Anda. Saya rasa saya perlu mewawancarai Anda.”
*Jangan berasumsi (ASS – U – ME). Manfaatkan peluang wawancara ini untuk memeriksa bahan-bahan dari sumber kedua.
*Tanyakan pertanyaan Anda berulang-ulang untuk mendapatkan jawaban atau kembali ke subyek wawancara
*Anda butuh respon penuh, jawaban pertanyaan dan juga detail spesifik
*Kadang pertanyaan sederhana seperti “Apa yang terjadi?” membawa Anda pada sesuatu yang berharga
*Jangan menghakimi respon bagus atau buruk, catat saja dan tanya untuk mendapatkan uraian rinci. Semakin banyak ia bicara (bukan Anda yang lebih banyak bicara) akan lebih baik
*Pastikan Anda memahami semangat dari respon itu dan juga kata-kata tertentu. Tujuan Anda adalah mendapatkan penjelasan yang jernih. Tanyakan lagi kata- kata yang tidak Anda pahami artinya
*Akhiri wawancara dengan membuka kesempatan untuk wawancara selanjutnya. “Apakah saya bisa ketemu dan wawancara lagi untuk memastikan kalau ada informasi yang tidak saya pahami?”
*Balik lagi dan lagi jika perlu.

(Disusun oleh Harry Surjadi)
(Sumber: Fleeson, L.S. 2000. Dig Deep Aim High: A Training Model for Teaching Investigative Reporting. Washington D.C.: International Center for Journalists)