Rabu, 28 Januari 2009

30 Tips Wawancara Narasumber


Tips Mewawancara
1. Pelajari segala sesuatu sebisa mungkin mengenai nara sumber yang akan diwawancarai sebelum menghubunginya.
2. Teliti pandangan atau pemikiran pribadinya. Kira-kira apa yang memotivasi dia?
3. Ketahuilah ranjau-ranjau yang harus dihindari. Apa yang kira-kira membuatnya kurang semangat atau tidak bersemangat?
4. Hindari meminta waktu wawancara melalui perantara. Kebanyakan akan gagal. Sebaliknya, langsung atau mintalah perantaranya agar menyampaikan kepada yang akan diwawancara untuk menelpon Anda, sehingga Anda bisa menjelaskan secara rinci apa yang akan ditanyakan).
5. Ketika Anda mewawancara melalui telpon, pertama ucapkan, "Halo, saya _____ dari ______ (media). Apakah Anda punya waktu sebentar?" Sapaan sopan seperti ini akan sangat membantu untuk melancarkan wawancara daripada tidak sama sekali).
6. Jangan bertanya atau meminta sesuatu sampai menghilangkan segala ketakutan atau kekhawatiran yang ada (pada nara sumber).
7. Sebaiknya, tawarkan sesuatu. “Saya ingin menyampaikan apa yang sudah saya pelajari."
8. Bersiaplah selalu untuk wawancara mendadak. Jika Anda memberikan nara sumber waktu berpikir, ia mungkin berubah pikiran atau mungkin membahasnya tapi tidak untuk wawancara.
9. Jangan menjadi penghakim. Perlakukan dia seakan-akan teman yang Anda pedulikan.
10. Jangan salah menunjukkan jati diri atau memberikan janji yang tidak bisa Anda penuhi.
11. Janganlah tidak jujur. Kecuali Anda memang pembohong besar, Anda tidak akan bisa lari dari hal itu. Jika Anda seorang pembohonb pandai, lebih baik ganti pekerjaan.
12. Jangan takut untuk nampak bodoh. Seorang jurnalis yang baik tidak harus mengetahui segalanya – dia hanya harus tahu bagaimana belajar. Belajar terus.
13. Pandangnya matanya dan tunjukkan Anda tertarik pada yang dia sampaikan
14. Untuk mendapatkan kutipan yang sempurna dan sound bites, jangan bertanya apa pun. Sebaliknya, membuat permintaan yang memberikan hasil pemikiran yang utuh. “Ceritakan pada saya mengenai pendidikan Anda…” “Bawa saya kembali lima menit sebelum peristiwa itu, gambarkan situasinya dan tujukkanlah pada saya.”.
15. Hindari mengatakan kata-kata siapa, apa, bilamana, di mana, mengapa dan bagaimana. Seringkali kata-kata itu menghasilkan jawaban-jawaban yang sempit atau bukan sebuah kalimat yang utuh. “Mengapa Anda melakukannya?” “Karena saya marah.” Lebih baik: “Ceritakan kepada saya alasan Anda melakukan itu.” “Ayah saya adalah penangkap bronco (kuda kecil liar) di selatan Snake River. Ia menginginkan saya mengikuti jejaknya”.
16. Jangan mengajukan pertanyaan ya/tidak atau pertanyaan dengan pilihan ganda.
17. Ketika nara sumber selesai berbicara, berdiamlah paling tidak 30 detik. Jeda senyap itu, membuat nara sumber merasa perlu mengisi kesenyapan itu. Kutipan terbaik Anda akan muncul dari keadaan itu – bukan dari pertanyaan Anda)
18. Dengarkan semua kata yang dikatakan nara sumber. Jangan khawatir mengenai pertanyaan lanjutan –jika Anda mendengarkan dengan tekun, pertanyaan itu akan datang sendiri pada Anda.
19. Jika Anda tidak bisa memikiran pertanyaan lanjutnya, ucapkan saja, “Hmmm. Menarik. Ceritakan lebih jauh lagi.”
20. Jangan menuliskan pertanyaan-pertanyaan dahulu. Jika harus, lebih baik menuliskan topik-topik atau kata kunci pada kartu ukuran 3 x 5)
21. Jangan menyela
22. Gunakan bahasa tubuh untuk menunjukkan umpan balik positif atau saat menyampaikan pertanyaan
23. Tanyakan pada nara sumber mengenai persepsinya sebelum sesuatu terjadi.
24. Tanyakan pada nara sumber mengenai perasaannya pada saat itu terjadi.
25. Tanya pada nara sumber mengenai sejauh mana hal-hal yang mereka yakini pada waktu itu. Sekarang?.
26. Selalu ada persediaan tape untuk menangkap Pengakuan di Pintu Depan. Hal itu selalu terjadi di depan beranda saat Anda pamit. Antispasi hal itu dan siapkan rekaman/kamera siap bekerja.
27. Selalu bertanya pada nara sumber siapa lagi yang bisa menjelaskan kepada Anda lebih banyak lagi.
28. Ketika mungkin, sampaikan pada nara sumber mereka telah bekerja dengan baik. Hal itu bisa membantu kerja sama di masa mendatang.
29. Apabila bisa, telpon mereka dan berterima kasih.
30. Biarkan nara sumber tahu kapan hasil wawancara itu akan diterbitkan atau disiarkan.