Rabu, 25 September 2013

Sebuah Janji Buat Arung

Hari ini, Kamis, 19 September 2013, si bungsu, Arung Mario berulang tahun. Sebuah robot ultramen dan kue tar dengan lilin nomor 3 jadi simbol perayaannya. Pukul 17.00 wita, api lilin sudah ditiup.

Sangat menyenangkan melihat Arung Mario tumbuh sehat. Dulu, ia banyak membuat kami khawatir. Saat dilahirkan, ibunya harus menjalani cesar. Kondisi tubuh ibunya tak memungkinkan melahirkan normal. (Baca: http://amiruddinaliah.blogspot.com/2010/12/arung-dan-kisah-mawar.html).

Setelah itu, dalam setahun, tiga kali dia harus masuk rumah sakit. Saat masuk RS yang kedua, saya bahkan sudah merelakannya. Arung sudah sangat kurus. Sakitnya parah. Sangat sedih melihatnya. Namun doa ibunya diterima Allah swt. Arung sembuh.

Arung kini bocah yang lucu. Dia sangat aktif. Kesenangannya sejak berusia 1 tahun tidak berubah. Dia suka main bola. Tidur harus dengan bola, mainannya game bola (meskipun asal tindis) dan tontonannya di Youtube juga bola.

Belakangan tontonannya bertambah. Dia juga suka melihat video ultramen. Kalau lagi ingin menonton ultramen ia akan bilang, "beyubah." Maksudnya, "Berubah!". Meskipun setahu saya itu istilah untuk film Satria Baja Hitam, tapi kami sekeluarga sudah paham. Kebiasaan baru inilah yang kemudian mendorong ibunya memilih robot ultramen untuk hadiah ulang tahun ketiganya.
******
Usai lilin ulang tahun Arung di tiup sore tadi, tiba-tiba saya teringat sebuah janji padanya. Sebelum lahir, saya memang sudah membuat janji untuk Arung. Suatu malam, dua bulan sebelum dia lahir, saya berjanji akan mengajaknya ke stadion untuk menonton pertandingan PSM. Sayang, hingga saat ini belum kesampaian. Sakit membuat saya dan Arung harus menunggu momen itu.

Saya memang ingin membawanya ke stadioan. Arung harus merasakan bagaimana riuhnya Stadion Andi Mattalatta di tengah nyanyian suporter The Maczman yang kreatif. Dia harus tahu seperti apa suasana stadion saat Syamsul Chaeruddin mendapat kesempatan mencetak gol.

Arung juga harus tahu alasan saya selalu cemburu melihat ayah lain datang ke Stadion bersama anaknya untuk menonton laga tim Juku Eja. Melihat ayah dan anak ke stadion, saya tahu betapa bahagianya mereka. Mereka pasti punya impian besar.
Seperti halnya saya, beberapa di antara mereka pasti memimpikan anaknya menjadi pemain bola yang hebat.
*****
Sudah malam. Arung telah masuk kamar. Tiga bola dan 2 robot ultramen sudah di tempat tidurnya. Besok, dia akan memulai perjalanannya menuju usia 4 tahun. Semoga, dia sehat. Semoga juga saya bisa sehat dan kembali normal seperti sediakala. Saya ingin sembuh karena masih ada janji yang belum tertepati.

Barru, 19 September 2013
(Malam, saat bintang tak terlihat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan kritikan Anda di blog dan tulisan saya