Hari
ini, Kamis, 19 September 2013, si bungsu, Arung Mario berulang tahun.
Sebuah robot ultramen dan kue tar dengan lilin nomor 3 jadi simbol
perayaannya. Pukul 17.00 wita, api lilin sudah ditiup.
Sangat menyenangkan melihat Arung Mario tumbuh sehat. Dulu, ia
banyak membuat kami khawatir. Saat dilahirkan, ibunya harus menjalani
cesar. Kondisi tubuh ibunya tak memungkinkan melahirkan normal. (Baca: http://amiruddinaliah.blogspot.com/2010/12/arung-dan-kisah-mawar.html).
Setelah itu, dalam setahun, tiga kali dia harus masuk rumah sakit.
Saat masuk RS yang kedua, saya bahkan sudah merelakannya. Arung sudah
sangat kurus. Sakitnya parah. Sangat sedih melihatnya. Namun doa ibunya
diterima Allah swt. Arung sembuh.
Arung kini bocah yang lucu. Dia sangat aktif. Kesenangannya sejak
berusia 1 tahun tidak berubah. Dia suka main bola. Tidur harus dengan
bola, mainannya game bola (meskipun asal tindis) dan tontonannya di
Youtube juga bola.
Belakangan tontonannya bertambah. Dia juga suka melihat video
ultramen. Kalau lagi ingin menonton ultramen ia akan bilang, "beyubah."
Maksudnya, "Berubah!". Meskipun setahu saya itu istilah untuk film
Satria Baja Hitam, tapi kami sekeluarga sudah paham. Kebiasaan baru
inilah yang kemudian mendorong ibunya memilih robot ultramen untuk
hadiah ulang tahun ketiganya.
******
Usai lilin ulang tahun Arung di tiup sore tadi, tiba-tiba saya
teringat sebuah janji padanya. Sebelum lahir, saya memang sudah membuat
janji untuk Arung. Suatu malam, dua bulan sebelum dia lahir, saya
berjanji akan mengajaknya ke stadion untuk menonton pertandingan PSM.
Sayang, hingga saat ini belum kesampaian. Sakit membuat saya dan Arung
harus menunggu momen itu.
Saya memang ingin membawanya ke stadioan. Arung harus merasakan
bagaimana riuhnya Stadion Andi Mattalatta di tengah nyanyian suporter
The Maczman yang kreatif. Dia harus tahu seperti apa suasana stadion
saat Syamsul Chaeruddin mendapat kesempatan mencetak gol.
Arung juga harus tahu alasan saya selalu cemburu melihat ayah lain
datang ke Stadion bersama anaknya untuk menonton laga tim Juku Eja.
Melihat ayah dan anak ke stadion, saya tahu betapa bahagianya mereka.
Mereka pasti punya impian besar.
Seperti halnya saya, beberapa di antara mereka pasti memimpikan anaknya menjadi pemain bola yang hebat.
*****
Sudah malam. Arung telah masuk kamar. Tiga bola dan 2 robot ultramen
sudah di tempat tidurnya. Besok, dia akan memulai perjalanannya menuju
usia 4 tahun. Semoga, dia sehat. Semoga juga saya bisa sehat dan kembali
normal seperti sediakala. Saya ingin sembuh karena masih ada janji yang
belum tertepati.
Barru, 19 September 2013
(Malam, saat bintang tak terlihat)
Rabu, 25 September 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan kritikan Anda di blog dan tulisan saya