Rabu, 17 Juli 2013

Tepuk Tangan Terakhir

"Silakan Enyah, Mou". Itu cibiran perpisahan di spanduk yang melengkapi ejekan kepada José Mário dos Santos Mourinho Félix selama 2x45 menit.


Santiago Bernabeu. Minggu, 2 Juni, dan Mourinho memberikan persembahan terakhirnya. Sebuah kemenangan 4-2 atas Osasuna. Musim depan, La Liga Primera sudah akan kehilangan sosok yang membuat liga ini semakin berwarna.

Akan tercatat dalam lembaran sejarah klub terbaik dunia tersebut bahwa sebagian orang di Bernabeu tak menyukai Mourinho. Dia terlalu berani mencadangkan Iker Casillas yang kiper utama Madrid dan timnas Spanyol. Pria Portugal itu tak takut melawan "keinginan" petinggi klub.

Tapi itulah Mourinho. Anda tidak tampil bagus, silakan di bench. Dia tak khawatir kontroversi. Toh itu sudah makanan sehari-harinya di Portugal, Inggris, hingga Italia.

Dan masih ada yang paham itu. Masih ada apresiasi atas trofi La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol yang sudah diberikan Mourinho. "Terima kasih atas segalanya, Mou". Seperti disebut Fox Sports, lagu puja-puji untuk Mourinho terdengar sepanjang laga. Aplaus buat Mourinho juga tak berhenti hingga akhirnya Mourinho benar-benar pergi.

Sergio Ramos yang juga berkonflik dengan Mourinho tetap menghormati keputusan untuk pergi mantan pelatihnya itu.

"Saya hanya punya berbagai pujian untuk Mourinho. Dia telah membantu saya untuk bermain di level tertinggi," ujar Ramos seperti dikutip Football Espana.

Bek asal Brasil, Marcelo juga berharap yang terbaik bagi bosnya itu. Marcelo mengaku Mourinho banyak membantunya di Madrid.

"Aku mengharapkan dia selalu bahagia," kata Marcelo.

Pemain yang jadi pembelian pertama Mourinho setelah menerima pinangan sebagai pelatih Madrid, Sami Khedira juga memberikan ucapan spesial. "Terima kasih kepadanya. Dia selalu memberika dukungan pada saya, tiap kali saya mendapatkan kritik dari pers!" ujar pemain timnas Jerman tersebut.

Kini, bek Real Madrid, Alvaro Arbeloa, bersedih. Ia menyayangkan kepergian The Special One yang menurutnya telah memberikan seluruh hidupnya untuk Si Putih.

"Ia telah banyak berkorban untuk Madrid dan kini ia justru menderita," ujarnya, kepada Gol Television.

Bagi Arbeloa, sulit mencari sosok seperti Mourinho yang selalu mengutamakan Real Madrid ketimbang urusan pribadi dan citra pribadinya. "Saya pikir tak ada di klub ini termasuk para pemain yang bisa berlaku sama seperti Mourinho," katanya.

Namun tidak ada yang bisa menghentikan Mourinho untuk pergi. Kerumunan fotografer yang tumpah ruah sampai harus dihalau menjauh dan digelandang meninggalkan tempat di sekitar Mourinho, telah mengabadikan gambar terakhir kebersamaan itu.
Si Dewa bola juga telah berdiri memberikan tepuk tangan kepada Bernabeu. Dan itu salam perpisahan spesial dari seorang yang memang spesial.


Barru, 2 Juni 2013
(Kali ini tanpa rasa spesial)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan kritikan Anda di blog dan tulisan saya