Rabu, 17 Juli 2013

Kini Dia Seorang Dewa


DIA pernah dianggap sebagai manusia setengah dewa.

Oleh: Amiruddin Aliah


Seiring kesuksesannya mengantar klub Portugal, FC Porto panen gelar dengan meraih juara Superliga Portugal (2003 & 2004), Piala UEFA 2003, plus Liga Champions 2004, ia pun dianggap sebagai manusia setengah dewa oleh suporter Porto.

Namanya Jose Mario dos Santos Felix Mourinho. Lahir dari buah cinta pesepakbola, Jose Felix Mourinho dan guru SD, Maria Julia Carrajola dos Santos, Jose Mourinho menjelma menjadi seorang yang sangat hebat di dunia sepakbola.

Tapi bukan sebagai pemain. Ia tak punya skill mumpuni memainkan si kulit bundar. Namun urusan meracik tim dan melahirkan bintang, serahkan padanya. Ia jagonya.

Karier kepelatihan Mourinho terbentuk dari keluarganya yang memang sangat dekat dengan tradisi sepakbola. Setiap akhir pekan, ia rutin menghadiri pertandingan sepak bola dimana ayahnya adalah seorang kiper.

Meski begitu, Maria Julia, ibunya tak bisa membaca dengan baik bakat Mourinho. Itu pula alasannya mengirim Mourinho ke sekolah bisnis. Namun di hari pertama Mourinho mengundurkan diri dengan alasan ingin konsentrasi di bidang olahraga.

Mendapat kesempatan menentukan masa depannya sendiri, Mourinho lalu belajar di Instituto Superior de Educacao Fisica (ISEF), di Universitas Teknik di kota Lisabon. Di sana, Mourinho muda belajar ilmu olah raga.

Sambil kuliah, Mourinho menjadi guru olah raga di beberapa sekolah. Ia menjalani kehidupan seperti ini selama lima tahun sebelum menerima ijazah diplomanya. Nilai-nilainya sangat mengagumkan.

Pada tahun 1989, Mourinho dalam usia 27 tahun menikahi Matilde "Tami" Faria.

Awal tahun 1990-an, Mourinho
mulai menjadi pelatih tim muda di salah satu klub sepak bola di kotanya, Vitoria de Setubal.

Jalan mulus Mourinho untuk menjadi pelatih besar terbuka saat
pelatih hebat saat itu, Bobby Robson menangani Sporting Lisbon. Robson membutuhkan penerjemah yang mengerti sepak bola dan berkemampuan berbahasa Inggris yang baik. Dan itu ada dalam diri Mourinho.

Keduanya pun sangat cocok. Robson sangat menyukai gaya Mourinho. Mereka sering berdiskusi soal taktik dan teknik-teknik kepelatihan. Dari situ, Mourinho banyak mendapat ilmu kepelatihan.

Ketika pindah ke FC Porto, Robson juga mengajak Mourinho. Mourinho yang masih muda dan benar-benar ingin belajar dengan senang hati mengikuti kepindahan Robson ini.

Dua tahun bersama di Porto, Robson pindah ke klub besar Spanyol, Barcelona. Lagi-lagi Mourinho tak melepas kesempatan itu. Dia memutuskan untuk ikut serta ke Spanyol.

Di klub Catalan ini peran Mourinho semakin besar. Pria kelahiran Setubal, Portugal, 26 Januari 1963 itu dipercaya menghadiri konferensi pers. Robson juga memberinya kesempatan merencanakan sesi latihan, serta membantu menasihati pemain dalam hal taktik dan analisa lawan. Sebuah trofi Eropa yaitu European Cup Winners’ Cup pada tahun 1996 menjadi bukti sukses mereka.

Saat Robson meninggalkan Barca di tahun 1996, Mourinho memilih bertahan. Lagi-lagi itu pilihan tepat. Ia kembali punya kesempatan belajar pada salah satu pelatih terhebat dunia lainnya, Louis Van Gaal yang ditunjuk mengisi posisi yang ditinggalkan Robson. Melihat bakat yang dimiliki Mourinho, Van Gaal memberinya kepercayaan menjadi pelatih kepala di klub Barcelona B.

Lalu, saat karier kepelatihannya berkembang pesat, ia pulang kampung menjadi pelatih kepala di klub Benfica, di Portugal. Selanjutnya ia pindah ke klub Portugal lainnya, Uniao de Leiria dan berhasil mengangkat klub medioker ini menempati posisi ke lima di klasemen akhir liga.

Cerita kisah sukses itu akhirnya dimulai Mourinho pada Januari 2002 ketika FC Porto menunjuknya menjadi pelatih kepala menggantikan Octavio Machado. Porto panen gelar dengan meraih juara Superliga Portugal (2003 & 2004), Piala UEFA 2003, plus Liga Champions 2004.

Sejak itu, ayah Matilde dan Jose Mario Jr ini sudah menjejakkan kakinya di jajaran pelatih elite dunia. Tawaran berdatangan. Tapi pelatih berambut putih itu lebih tertantang ke Inggris dan menjadi pelatih Chelsea FC yang baru dibeli miliarder Rusia, Abramovich.

Di Chelsea, ia menjadi pelatih tersukses sepanjang sejarah klub.
Di tengah berbagai kontroversi, dia mematahkan dominasi Manchester United di Liga Inggris. Ia merebut juara piala FA, juara piala Liga Carling dan juara Charity Shield. Dia juga berhasil mengorbitkan Frank Lampard dan Didier Drogba.

Mourinho lalu mendapat predikat The Special One dari fans Chelsea. Julukan itu ikut digunakan media di seluruh dunia untuk menyebut Mourinho.

Dia memang pria yang spesial. Begitu berarti dia bagi Chelsea. Mourinho sangat dibanggakan fans Chelsea. Ia sangat dicintai pemain.
Striker garang seperti Didier Drogba bahkan menangis tersedu-sedu seperti bayi ketika Mourinho pada 20 September 2007 memutuskan pergi. Hari itu terakhir Jose Mourinho melatih Chelsea di Stamford Bridge.

Marca menggambarkan suasana tempat latihan Chelsea saat itu seperti acara pemakaman.
Suasana latihan dirundung kesedihan.

Saat Mourinho mengunjungi kamar ganti dan memeluk para pemain Chelsea satu persatu, Drogba menangis.

"Drogba menangis seperti bocah kecil, seakan-akan dia telah kehilangan sesuatu yang sangat penting. Suasana saat itu sangat menyentuh hati semua orang yang ada di sana." Begitu kata rekan Drogba di Chelsea, Paulo Ferreira seperti dilansir Marca.

Drogba pantas bersedih pada saat perpisahan itu. The Special One telah mengangkat kariernya hingga menjadi salah satu striker papan atas Eropa. "Dia pergi ke Prancis untuk mengkontrak saya dan mengatakan kepada saya bahwa saya akan seperti Samuel Eto'o atau Thierry Henry," kata Drogba.

"Jujur, saya mencapai segalanya dengan dia. Ketika dia mengucapkan selamat tinggal, itu seperti sesuatu yang tidak nyata," ungkap striker Pantai Gading itu.

Di Chelsea, Mourinho mengaku memiliki tiga musim yang fantastis. Ia berjanji untuk kembali suatu hari nanti.

Dari Chelsea, Mourinho terbang ke Italia menerima tantangan Massimo Moratti, seorang taipan minyak Italia dan pemilik klub Internazionale Milan. Di Inter Milan ia meneruskan tradisinya sebagai sang juara dengan membawa Inter meraih berbagai piala domestik seperti Liga Italia, Coppa Italia dan Piala Super Italia. Pada tanggal 6 April 2010, ia menjadi pelatih pertama yang bisa membawa tiga klub berbeda menjadi semifinalis liga Champions UEFA. Bahkan tahun itu, setelah menyingkirkan Barcelona di semifinal, ia merengkuh tropi juara. Pada partai final melawan klub Jerman, Bayern Muenchen, yang dilatih Louis Van Gaal, Inter Milan menang 2-0 di Santiago Bernebau. Itu prestasi luar biasa bagi Inter Milan setelah tahun 1989.

Mourinho memang luar biasa. Wesley Sneijder, pemain Inter Milan dan Timnas Belanda mengakui itu.
"Kami mengalahkan mereka semua dengan taktiknya dan aku ingin mengatakan kepadanya bahwa dia adalah pelatih terbaik di dunia." Begitu kata Sneijder.

Tapi lagi-lagi Mourinho membuktikan dirinya pelatih yang
selalu punya impian yang besar. Saat pesta kemenangan belum berakhir, ia memutuskan meninggalkan Inter Milan.
"Saya ingin menjadi satu-satunya pelatih yang memenangkan gelar Liga Champions bersama tiga klub berbeda. Ketika saya menang, saya tidak ingin berhenti," ujar Mourinho seperti dikutip dari Times Online.

Pemain bersedih, interisti (fans Inter Milan) kehilangan.
"Forza Inter, Forza Mourinho. Jangan pergi. Kamu yang nomor satu." Fans meneriakkan itu sebagai permohonan supaya Jose Mourinho sang pelatih bertahan dan tidak meneruskan keinginannya pindah ke Real Madrid. Itu tanda cinta mereka. Namun Mourinho tetap pergi karena dia punya ambisi.

"Semua orang tahu kalau saya memiliki jiwa petualang," kata Mourinho.

Bersama Madrid, Mourinho melanjutkan prestasinya.
Copa del Rey menjadi persembahan pertamanya pada El Real di musim 2010-2011. Pada musim keduanya di Santiago Bernabeu Mourinho membawa Madrid mengakhiri dominasi Barcelona selama tiga musim dengan menyabet gelar juara La Liga. Awal musim 2012/2013, ia membawa Los Blancos berjaya di Piala Super Spanyol. Lagi-lagi Barca dibuat tak berkutik dalam dua leg.

Di Madrid, Mourinho juga sukses meloloskan timnya tiga tahun berturut-turut ke semifinal Liga Champions. Termasuk musim ini setelah menyingkirkan Galatasaray dengan agregat 5-3.

Jose Mourinho kini menyamai rekor Manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson; tujuh kali meraih tiket babak semifinal turnamen antarklub paling bergengsi di Benua Eropa tersebut.
Mourinho pun kembali berpeluang mengukir rekor baru sepanjang sejarah Liga Champions, yaitu menjadi pelatih atau manajer klub pertama yang memenangkan gelar Liga Champions bersama tiga klub berbeda.

"Dalam opini saya, Mourinho adalah pelatih terbaik yang pernah saya miliki. Saya tidak dapat berpikir ada pelatih lain yang lebih baik," kata Khedira di situs resmi UEFA. Pemain timnas Jerman itu
mengatakan, Mourinho mampu membantu semua pemain untuk meningkatkan kemampuan.
"Sekarang saya merupakan pemain yang lebih tenang dan lebih cerdas," tutur gelandang Madrid itu.

Rasanya tak ada alasan untuk tidak menasbihkan Mourinho sebagai pelatih terbaik sejagad. Ia telah dua kali merasakan Treble Winners, bersama Porto dan Inter Milan.
Dia pelatih istimewa dalam sejarah Liga Champions yang telah meraih juara dengan dua klub berbeda.
Mourinho menjadi pelatih pertama dalam sejarah sepak bola Eropa yang memenangkan tiga kompetisi elite (Premier League, Serie A, dan La Liga).

Pelatih pertama yang mampu meraih piala domestik di empat negara yang berbeda (Piala Portugal 2003, Piala FA 2007, Coppa Italia 2010, dan Copa del Rey 2011), juga adalah Mourinho.
Pada 2011, menjadi pelatih pertama dalam sejarah Liga Champions yang berhasil membawa empat klub berbeda menuju babak semifinal.

Ya, Jose Mourinho telah membuat bangga bangsanya. Tak berlebihan kalau Dewan Kota Setubal, tempat lahir Mourinho menyetujui proposal untuk mengabadikan nama Jose Mourinho sebagai nama jalan di daerah mereka.

Seperti yang dilansir Mundo Deportivo, Dewan Kota Setubal mengatakan, memberikan penghargaan ini sebagai kado ultah ke-50 Jose (26 Januari 2013). "Dia sangat berpengaruh dalam olahraga internasional.” Itu penilaian Dewan Kota Setubal.

Ini bukan penghargaan pertama untuk Jose Mourinho dari Dewan Kota Setubal. 2005 lalu saat mengantarkan Chelsea menjuarai Premier League, Jose Mourinho mendapat medali emas Municipo. Saat sukses meraih treble winners bersama Inter Milan, Mourinho juga dianugerahi Kunci Kota.

Dengan seluruh pencapaian dan prestasinya, Mourinho kini bukan lagi sekadar manusia setengah dewa seperti yang telah disematkan suporter FC Porto. Dia kini sudah menjelma menjadi seorang dewa. Dia dewa sepakbola dari Setubal.

Barru, Rabu, 10 April 2013
(Sesaat setelah Real Madrid lolos ke semifinal Liga Champions)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan kritikan Anda di blog dan tulisan saya