Dua ribu sepuluh kita berpisah.
Setelah kumadu kau akhirnya pergi bersama pria lain.
Baru tiga tahun, tapi rasanya sudah lama sekali. Saya yakin kau
belum ganti nama. Astri, nama yang manis. Semanis kau, pemiliknya.
Bagaimana kabarmu kini, Astri? Saya masih yang dulu, selalu berharap
yang terbaik untukmu. Itu karena aku memang menyayangimu. Kau CINTA
pertamaku.
Tidak tahu siapa yang salah di antara kita. Yang pasti perpisahan
hari itu sangat hambar. Tak ada tangisan. Padahal kita nyaris tak pernah
berpisah selama lima tahun. Setelah meminangmu dan memberi mahar Rp4,5
juta pada ORANGTUAMU, kau terlalu setia padaku.
Tapi kau ternyata tak bisa bertahan dengan madumu. Akhirnya,
perpisahan pilihanmu. Kau pun pergi bersama PRIA LAIN. Entah, siapa yang
kejam. Aku atau kau, Astri.
Namun saya bersyukur. Kata orang kau bahagia kini. Tak lagi
menderita seperti saat bersama saya. Kau kini tidak harus bekerja keras.
Beda ketika kau masih melayaniku. Dulu, pagi, siang malam, hingga dini
hari, kau milikku seutuhnya. Lalu kau layani aku sebagaimana layaknya
tuanmu.
Pilihanmu tepat ketika kau meninggalkanku. Sebab setelah MADUMU
datang dan tinggal di rumah kita, saya pasti akan mengabaikanmu.
Dan karena kini kau sudah bahagia, saya ikut senang. Saya tidak akan mengusik kebahagiannmu bersama pria itu.
Tetaplah bersamanya.
Berbahagialah sebab kau memang layak mendapatkannya. Dulu Kau
terlalu baik. Dan saya tak pernah adil padamu. Saya biarkan matahari
membakar tubuhmu tiap hari hingga kau kelihatan lebih tua dari usiamu
yang saat itu baru 15 tahun. Kau jadi tampak dekil, lusuh dan hitam.
Bahkan saat sakitpun aku kerap mengabaikanmu. Begitu kejam dan saya
mohon maaf untuk itu. Mungkin itu memang takdir kita.
Tapi kumohon, jangan lupakan saya. Sebab meskipun kau sudah jadi milik pria lain, saya tetap mencintaimu.
Barru, 6 Juni 2013
(Kisah nyataku bersama Astri)
Lengkapnya kisah cinta kami baca: http://m.facebook.com/note.php?note_id=462008342424&_mn_=10&refid=21
.
.
.
Catatan:
ORANGTUA: pemilik pertama
PRIA LAIN: Pemilik lain
CINTA: Kendaraan
MADUMU: Motor lain
Rabu, 17 Juli 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan kritikan Anda di blog dan tulisan saya